Rupiah Menguat Meski Neraca Pembayaran Defisit – Waspada Online

by -155 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Kinerja IHSG masih belum mampu menembus level psikologis 7.000. Secara teknikal IHSG memang rawan dilanda aksi profit taking, di sisi lain secara fundamental di pekan ini semuanya sudah tersaji dan diperkirakan belum ada yang bisa menekan kinerja pasar keuangan secara signifikan.

Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan IHSG yang terkoreksi sebanyak 33.10 poin atau turun 0.47% di level 6.961,79 merupakan koreksi pasar yang sehat.

“Di sisi lain, sekalipun IHSG membukukan pelemahan pada perdagangan hari ini. Namun, asing membukukan transaksi beli bersih senilai 898 milyar. Sementara itu, mata uang rupiah berkinerja cukup baik pada perdagangan hari ini meksipun data neraca pembayaran atau current account di kuartal ketiga tetap membukukan defisit,” tuturnya, Selasa (21/11).

Neraca pembayaran di tanah air tercatat minus $0.9 milyar. Yang memang secara keseluruhan terjadi capital outflow pada pasar keuangan domestik di kuartal sebelumnya. Namun angkanya mengecil dibandingkan dengan kondisi pada kuartal kedua yang sebesar $2.2 milyar dolar.

“Yang diperkirakan pada kuartal keempat nanti akan membaik,” ungkapnya.

Mata uang rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat tipis di level 15.435 per US Dolar. Rupiah sempat mengalami pelemahan hingga ke level 15.463 per US Dolar selama sesi perdagangan. Namun, Rupiah mampu mengurangi pelemahannya seiring dengan melemahnya imbal hasil US Treasury jelang FOMC minutes.

“Di sisi lain, harga emas ditransaksikan di level $1.985 per ons troy. Sekalipun harga emas lebih rendah dibandingkan dengan sesi pembukaan perdagangan. Namun harga emas terpantau tetap mengalami penguatan selama sesi perdagangan di Asia hari ini,” tandasnya. (wol/eko/d2)

Editor: Ari Tanjung