Majelis Syuro PKS Yakin Prabowo Subianto Mampu Jadikan Indonesia Pemimpin di ASEAN

by -475 Views

Jakarta – Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri menyambangi kediaman Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dan menyatakan keyakinannya bahwa Prabowo mampu memimpin Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin di kawasan ASEAN.

Hal tersebut disampaikan saat Salim berkunjung ke rumah Prabowo di Jl Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, pada Jumat (11/10) sore.

Salim menekankan pentingnya kerja sama dari seluruh komponen bangsa dalam menghadapi konflik yang dampaknya akan dirasakan di Indonesia.

“Melihat situasi dunia yang tidak menentu, semua itu membuat kita semakin solid. Contohnya, seperti yang terjadi di Rusia, Ukraina, bahkan agresi Zionis Israel terhadap bangsa Palestina, semua itu membuat kita harus berpikir secara komprehensif bagaimana bangsa besar ini bisa menghadapi semua itu, karena pasti dampaknya akan kita rasakan,” kata Salim.

Salim menyebut Indonesia sebagai bangsa besar dengan kekayaan alam yang melimpah yang perlu menjadi pemimpin di ASEAN.

“Kita sebagai bangsa besar baik dari segi teritorial maupun jumlah penduduk, juga kekayaan alam, ingin menjadi pemimpin di kawasan. Saya melihat Prabowo Subianto mampu untuk menjadi pemimpin, pemimpin di kawasan ini,” ujar Salim.

“Jika hal itu terjadi, saya yakin juga negeri yang sama-sama kita cintai tidak akan melupakan bangsa Palestina. Mereka memiliki hak untuk meraih kemerdekaan. Sebagaimana ketika kita merdeka, mereka yang pertama kali memberikan apresiasi dan menerima kemerdekaan bangsa Indonesia,” tambahnya.

Salim bahkan menyiapkan pantun khusus untuk Prabowo sebagai ungkapan hubungan baik yang sudah terjalin baik dengan Prabowo maupun Partai Gerindra sejak lama.

“Hubungan PKS dengan Bapak Prabowo Subianto adalah hubungan yang sangat panjang dan dalam, serta hubungan batin yang sangat dalam sekali,” ujarnya.

Sebagai penutup, Salim memberikan pantun, “Tahu dilempar di Pantai Belawan, Rame berterbangan burung merpati, Jauh sudah kami berjalan, Namun hubungan yang indah tersebut tetap di hati kami,” lanjutnya.

“Sebagai penutup ada pantun. Kalau tak ada kapal pinisi. Manalah sanggup kita arungi dunia Kalau lah kami tidak berkoalisi Manalah sanggup majukan bangsa,” tutup Salim. (RR)

Source link