MEDAN, Waspada.co.id – PT KAI (Persero) Divisi Regional (Divre) I Sumatera Utara terus berinovasi dengan menghadirkan teknologi Face Recognition Boarding Gate atau validasi identitas melalui wajah saat melakukan “boarding” di Stasiun Medan sebagai upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Manager Humas KAI Divre I Sumut, Anwar Solikhin, menyatakan bahwa dengan penggunaan teknologi face recognition boarding gate, PT KAI mengurangi penggunaan tiket fisik berbahan kertas yang selama ini digunakan sebagai syarat masuk ke area boarding sebelum naik kereta api.
“Sebagai gantinya, penumpang cukup melakukan pemindaian wajah di gerbang boarding, yang secara otomatis terhubung dengan data tiket elektronik penumpang,” ujarnya.
Penerapan face recognition boarding gate tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memudahkan penumpang dalam menggunakan layanan kereta api.
“Dengan mengurangi penggunaan kertas tiket, KAI Divre I Sumut turut serta dalam upaya mengurangi limbah dan mendukung tercapainya SDGs, terutama terkait dengan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan,” kata Anwar.
Sejak diresmikan pada 14 September 2024 hingga 21 Oktober 2024, sebanyak 5.888 penumpang telah menggunakan teknologi face recognition ini di Stasiun Medan.
“Kami terus mengajak pelanggan kereta api untuk memanfaatkan teknologi ini guna mempercepat proses boarding dan mengurangi penggunaan kertas tiket. Bagi pelanggan yang ingin menggunakan teknologi face recognition, pendaftaran dapat dilakukan melalui aplikasi Access by KAI atau dapat mendaftar di Stasiun Medan,” katanya.
“Langkah ini merupakan komitmen PT KAI dalam mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan di seluruh aspek operasionalnya. Ke depan, PT KAI berencana memperluas penerapan sistem ini di lebih banyak stasiun, sehingga semakin banyak pelanggan yang merasakan manfaatnya dan mendukung pelestarian lingkungan,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
