MEDAN, Waspada.co.id – Kinerja bursa saham di Asia masih mengalami kesulitan untuk menguat pada perdagangan hari ini.
Terpantau sejumlah bursa di Asia bergerak datar dalam sesi perdagangan pagi. Jika merujuk pada agenda ekonomi di negara Asia Tenggara, pelaku pasar cenderung mengambil posisi wait and see terlebih dahulu.
Ditambah lagi, malam nanti AS akan merilis data ketenagakerjaan yang akan menjadi fokus pelaku pasar selanjutnya.
Ekonom Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, menyatakan bahwa IHSG pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini ditransaksikan menguat di kisaran level 7.390. Meskipun IHSG mampu bergerak anomalidibandingkan dengan pergerakan sejumlah bursa di Asia kemarin, ruang penguatan IHSG hari ini sangat terbatas dan masih akan dibayangi oleh kinerja bursa regional yang berpeluang memburuk.
Sementara itu, mata uang rupiah sempat tertekan di awal sesi perdagangan kemarin namun menguat di sesi penutupan. Pada perdagangan pagi ini, rupiah ditransaksikan melemah di kisaran level 15.520 per Dolar AS.
Data ketenagakerjaan AS yang membaik, dimana sektor swasta menyerap lebih banyak tenaga kerja (164.000) dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya sekitar 130 ribu, mereduksi ekspektasi pemotongan suku bunga oleh bank sentral AS.
Harga emas ditransaksikan cukup stabil di kisaran $2.047 per ons troy. Harga emas relatif tidak mengalami perubahan yang signifikan meskipun imbal hasil US Treasury 10 tahun mengalami kenaikan dan mendekati 4%.
Kenaikan imbal hasil tersebut berpeluang membuat Dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang lainnya, termasuk harga emas. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
