Masa Pakai Mobil Listrik dan Manajemen Baterai: Solusi Saat Habis

by -38 Views

Penjualan kendaraan listrik telah meningkat pesat selama dekade terakhir, dan banyak mobil listrik yang digunakan saat ini mendekati akhir masa pakainya. Mungkin banyak dari mobil ini akan berakhir di tempat pembuangan sampah, namun baterai EV tidak seperti baterai mobil bensin konvensional. Mobil listrik yang lebih tua dengan jarak tempuh tinggi menjadi kandidat utama untuk didaur ulang dan untuk memulihkan bahan penting dari baterainya. Baterai ini kemudian dapat diubah menjadi kasus penggunaan “masa pakai kedua” seperti penyimpanan energi stasioner, yang dapat memperpanjang nilai dan memberikan kontribusi pada ekonomi baterai yang berkelanjutan.

Redwood Materials, perusahaan daur ulang baterai yang dipimpin oleh mantan eksekutif Tesla JD Straubel, menjadi pemimpin dalam industri daur ulang dan penggunaan kembali baterai di Amerika Utara. Perusahaan ini menerima sekitar 20 gigawatt-jam baterai setiap tahun, setara dengan jumlah baterai dari 250.000 mobil listrik. Saat ini, Redwood Materials menyumbang 90% dari semua produksi daur ulang baterai lithium-ion di seluruh Amerika Utara. Perusahaan ini baru-baru ini meluncurkan divisi baru bernama Redwood Energy yang fokus pada mengubah mobil listrik bekas menjadi sistem penyimpanan energi modular (ESS) untuk ruang komersial.

Baterai mobil listrik memiliki kapasitas lebih dari 50% dari kapasitas aslinya yang dapat digunakan kembali, membuatnya sangat cocok untuk ESS. Dalam menghadapi kebutuhan energi yang semakin meningkat, pasar ESS sedang berkembang pesat. ESS ini didukung oleh baterai daur ulang dapat mengurangi beban jaringan listrik, serta mengurangi risiko tumpahan bahan kimia berbahaya ke lingkungan sekitar. Redwood Materials juga memiliki proses pengujian yang ketat untuk menentukan apakah baterai tersebut masih layak digunakan atau perlu didaur ulang. Dengan penggunaan kembali baterai EV dalam ESS, baik di rumah tangga maupun lingkungan komersial, kita dapat memanfaatkan teknologi ini untuk mendukung energi terbarukan.

Dengan jumlah mobil listrik bekas yang terus bertambah, industri daur ulang baterai diperkirakan akan tumbuh jauh lebih cepat daripada industri penggunaan kembali. Penting untuk memanfaatkan kembali baterai EV yang mendekati akhir masa pakainya agar tidak hanya membantu dalam menghemat sumber daya alam, tetapi juga untuk mengurangi dampak lingkungan dari limbah baterai. Mulai dari tingkat sel baterai hingga modul, proses daur ulang baterai EV dapat menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi pada upaya mengurangi emisi karbon. Dengan industri baterai daur ulang yang diperkirakan akan tumbuh secara signifikan, kita dapat bersiap untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Source link