Dalam tren minuman sehat yang sedang berkembang, teh hijau biasa dan matcha kembali menjadi pusat perhatian. Meskipun keduanya berasal dari tanaman yang sama, perbedaan dalam proses pembuatan, karakteristik rasa, dan manfaat kesehatan membuat mereka unik dalam cara yang berbeda. Teh hijau biasa diproses dengan cara daun teh dipetik, dikeringkan, dan diseduh menggunakan air panas. Di sisi lain, matcha adalah bubuk daun teh yang menyediakan konsentrasi nutrisi yang lebih tinggi karena mengonsumsi seluruh daun teh. Kedua minuman ini mengandung kafein, yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan tidur dan iritabilitas.
Dari segi manfaat kesehatan, matcha memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi daripada teh hijau biasa. Dengan kandungan EGCG (epigallocatechin gallate) yang tinggi, matcha dianggap efektif dalam melawan radikal bebas dan mendukung kesehatan jantung serta metabolisme tubuh. Namun, konsumsi matcha dan teh hijau dalam jumlah berlebihan juga bisa memberikan efek negatif terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein. Oleh karena itu, takaran konsumsi harian yang disarankan adalah 1-2 cangkir matcha per hari atau sekitar 1 sendok teh bubuk.
Kesimpulannya, baik teh hijau maupun matcha memiliki manfaat kesehatan yang signifikan jika dikonsumsi dengan tepat dan dalam takaran yang aman. Pilihan antara kedua minuman ini tergantung pada preferensi pribadi, toleransi terhadap kafein, dan gaya hidup masing-masing individu. Jadi, selain mempertimbangkan rasa dan manfaat kesehatan, penting juga untuk memperhitungkan jumlah konsumsi yang sesuai untuk menjaga keseimbangan tubuh.