Nilai euro yang semakin kuat telah meningkatkan daya tarik stablecoin yang nilainya dipatok pada euro. Data dari TradingView melaporkan bahwa nilai tukar Euro-Dolar AS (EUR/USD) telah meningkat 12,88% selama semester pertama tahun 2025, melampaui kinerja Nasdaq dan S&P 500, hampir menyamai kenaikan Bitcoin sebesar 14,8%. Sementara itu, data dari Coingecko menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar dari 21 Stablecoin yang dipatok pada euro meningkat sebesar 44%, dari USD 310 juta menjadi USD 480 juta (Rp7,7 triliun).
Stablecoin EURC Circle yang terdaftar di AS mencatat pertumbuhan pasar yang signifikan, dengan kapitalisasi pasar naik 138% menjadi USD 200,36 juta (Rp3,2 triliun). Sebagai contoh, seorang pembawa acara bernama Legendary di The Modern Market Show mengungkapkan bahwa pengalamannya memindahkan tumpukan Stablecoin dari USDC/USDT ke Stablecoin berdenominasi Euro seperti EURC telah menghasilkan kenaikan nilai hingga 13% dalam dolar dalam waktu singkat.
Meskipun permintaan untuk Stablecoin yang nilainya dipatok pada euro terus meningkat, kapitalisasi pasar dari kripto itu masih lebih rendah 1% dari Stablecoin Dolar AS, yang memiliki nilai pasar kumulatif mencapai USD 254,88 miliar (Rp4,1 triliun). Faktor-faktor seperti kenaikan nilai mata uang Euro dan Dolar AS serta pergeseran yang luas dari dolar AS telah memengaruhi pasar kripto secara keseluruhan.
Korelasi antara nilai tukar EUR/USD dan Bitcoin juga mengalami peningkatan, mencapai koefisien 0,62 dalam 90 hari terakhir, menunjukkan adanya korelasi positif yang moderat antara keduanya. Hal ini menandakan bahwa pasar kripto sedang mengalami perubahan dan stabilcoin yang nilainya dipatok pada euro menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi para investor.
Tren ini menunjukkan bahwa mata uang digital terus berkembang dan memiliki potensi besar di masa depan, sementara nilai euro yang kuat turut berperan dalam mengangkat pasar stablecoin dengan nilai yang dipatok pada euro.