Industri otomotif sedang mengalami masa sulit, terutama bagi Nissan dan Mitsubishi. Meskipun demikian, keduanya berencana untuk bangkit dengan menggandeng aliansi mereka untuk mempercepat peluncuran model baru. Salah satunya adalah Leaf generasi ketiga yang kini bertransformasi menjadi crossover, akan menjadi dasar bagi mobil listrik baru dari Mitsubishi yang rencananya akan dijual di Amerika Serikat pada musim panas 2026.
Leaf generasi berikutnya, yang telah mengalami pratinjau sebelum peluncuran penuh pada bulan Juni, akan menggunakan platform CMF-EV yang dipinjam dari Ariya Nissan. Di samping itu, pada perkenalan Q3 2025, Nissan juga akan meluncurkan model pertama yang menggunakan port pengisian daya NACS, sehingga kompatibel dengan jaringan Supercharger Tesla. Fitur lain yang dikonfirmasi termasuk koefisien hambatan 0,26, roda 19 inci, dan panoramic sunroof yang tersedia.
Sebagai bagian dari rencana masa depan, Mitsubishi kembali memamerkan gambar teaser lineup produk yang telah direvitalisasi. Salah satu kendaraan yang paling menonjol adalah versi produksi dari konsep D:X 2023. Sedangkan Nissan, sebagai bagian dari kerja sama dengan Mitsubishi, akan meluncurkan model hibrida plug-in di Amerika Utara dengan lencana Nissan tahun depan. Hal ini terlihat dari kemungkinan Outlander PHEV yang berganti nama menjadi Rogue PHEV, sebagaimana diisyaratkan oleh gambar penggoda yang dirilis pada akhir Maret.
Seiring dengan fokus pada mobil listrik, Nissan juga berencana untuk memperkenalkan teknologi E-Power range-extender pada model generasi berikutnya, yang dijadwalkan akan hadir pada akhir dekade ini. Rogue generasi keempat akan ditawarkan dalam varian hibrida plug-in tradisional dan varian bensin yang lebih terjangkau, untuk memperluas daya tariknya. Dengan langkah-langkah ini, Nissan dan Mitsubishi terus berusaha untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan industri otomotif yang semakin berubah.