Pada hari Kamis tanggal 24 April, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima, menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada hubungan yang jelas terkait rencana pemekaran Solo menjadi Daerah Istimewa Surakarta. Meskipun terdapat usulan yang masuk ke DPR RI, politisi PDI Perjuangan ini menilai relevansi rencana tersebut masih dalam pertimbangan.
Menurut Aria Bima, Solo sudah memiliki karakteristik sebagai kota dagang, pendidikan, dan industri, sehingga menurutnya tidak ada kebutuhan mendesak untuk menjadikannya daerah istimewa. Meskipun nilai historis menjadi alasan terdorongnya usulan pemekaran Solo, Aria Bima menekankan perlunya kajian yang mendalam sebelum menentukan status Daerah Istimewa.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, juga memberikan tanggapannya terkait isu pemekaran wilayah. Meskipun terbuka terhadap kemungkinan pemekaran, Luthfi menegaskan bahwa hal tersebut harus melalui kajian yang matang untuk tidak mengganggu stabilitas ekonomi daerah. Segala wacana pembentukan wilayah baru harus didasari oleh analisis dan pertimbangan yang mendalam, bukan hanya dorongan politis atau emosional semata. Luthfi menegaskan bahwa hal ini masih sebatas wacana dan belum menuju pada realisasi yang pasti.
