PBB Ungkap Jaringan Pencucian Uang Terkait Kripto di Asia Timur

by -27 Views

Asia Tenggara Mengalami Peningkatan Kasus Eksploitasi Kripto, Menurut PBB

Menurut laporan terbaru dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), kawasan Asia Tenggara sedang menghadapi peningkatan kasus eksploitasi kripto. Sindikat kriminal tidak lagi hanya menggunakan infrastruktur kripto yang ada, namun mereka juga aktif membangun ekosistem keuangan sendiri untuk menghindari deteksi.

Salah satu contoh yang dikutip dalam laporan UNODC adalah ekosistem dan pasar berbahasa Mandarin yang dikenal dengan nama Huione Guarantee, yang kini berganti nama menjadi Haowang. Ekosistem ini telah memproses kripto senilai lebih dari USD 24 miliar terkait dengan penipuan selama empat tahun terakhir. Dengan kantor pusat di Phnom Penh, Kamboja, platform ini telah berkembang dengan lebih dari 970.000 pengguna dan ribuan vendor yang terhubung.

UNODC juga mencatat bahwa pusat-pusat penipuan di Myanmar, Kamboja, dan Laos telah mengindustrialisasi kejahatan dunia maya dengan menggabungkan blockchain, kecerdasan buatan, dan Stablecoin untuk mendukung operasi mereka. Mereka menjalankan skema penipuan kompleks seperti phishing, penipuan investasi, dan “penyembelihan babi,” yang menghasilkan miliaran dolar setiap tahunnya.

Dalam hal ini, pembaca diingatkan bahwa setiap keputusan investasi ada di tanggung jawab mereka sendiri. Penting untuk mempelajari dan menganalisis sebelum membeli dan menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi.

Source link