Bursa kripto terkemuka, Coinbase, mengalami tantangan hukum baru dari Jaksa Agung Oregon pada 18 April 2025. Gugatan ini disoroti oleh perusahaan karena dianggap tidak memiliki dasar hukum yang kuat dan diduga memiliki motif politik. Dalam sebuah posting blog, Kepala Bagian Hukum Coinbase, Paul Grewal, menjelaskan bahwa tindakan hukum yang diajukan oleh Oregon dianggap sebagai upaya untuk mengulang masalah yang sudah diselesaikan sebelumnya.
Pada bulan Februari, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menolak gugatan terhadap Coinbase, menunjukkan sikap yang lebih ramah terhadap kripto di bawah kepemimpinan sebelumnya. Coinbase percaya bahwa gugatan dari Oregon dapat menghambat upaya legislasi federal yang sedang berlangsung untuk memberikan kejelasan regulasi terkait aset digital.
Meskipun menghadapi tantangan hukum, Coinbase memastikan kepada pengguna bahwa operasinya tetap berjalan tanpa hambatan. Grewal menegaskan bahwa tindakan Oregon adalah halangan dalam upaya mencapai kejelasan regulasi yang diinginkan oleh industri kripto secara keseluruhan. Meskipun demikian, perusahaan tetap fokus pada perjalanan legislatif yang sedang berlangsung di Kongres dan optimis bahwa regulasi yang jelas akan segera diberlakukan tanpa perlu campur tangan eksternal yang tidak diinginkan.
