Pada penghujung bulan April, Dewan Eksekutif UNESCO menyetujui penambahan 16 situs baru ke dalam jaringan UNESCO Global Geopark (UGG). Dengan penambahan tersebut, jumlah total geopark di seluruh dunia kini mencapai 229 di 50 negara yang berbeda. Merayakan satu dekade sejak pembentukannya pada tahun 2015, penetapan sebagai UNESCO Global Geopark adalah pengakuan terhadap warisan geologi yang memiliki nilai internasional yang tinggi. Audrey Azoulay, Director-General UNESCO, menyampaikan bahwa geopark memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan, konservasi, dan edukasi, menunjukkan bahwa ekonomi dan lingkungan dapat berjalan seiring.
Selain itu, UGG juga menekankan peran keterlibatan masyarakat lokal dan pengetahuan budaya dalam mempertahankan warisan geologi, mengadakan kegiatan edukatif, dan menerapkan pendekatan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut. Dalam penambahan 16 geopark baru, Indonesia menjadi salah satu negara yang ditetapkan sebagai lokasi geopark, bersama dengan negara-negara lain seperti China, Italia, dan Spanyol. Geopark Kebumen dan Geopark Meratus adalah dua geopark dari Indonesia yang ditetapkan sebagai UGG, dan keduanya memiliki kekayaan geologi dan budaya yang unik.
Geopark Kebumen, misalnya, menyimpan catatan sejarah geologi bumi yang penting, dengan situs-situs seperti Karangsambung yang menampilkan formasi batuan tertua di Pulau Jawa. Selain itu, geopark ini juga berperan dalam pelestarian lingkungan dan pengembangan kesadaran masyarakat, dengan program-program seperti pos konservasi penyu dan kegiatan mengolah daun pandan menjadi produk kerajinan. Di sisi lain, Geopark Meratus memiliki sejarah geologi yang menarik, dari evolusi tektonik hingga keberagaman hayati yang unik di wilayahnya.
Keterkaitan antara geologi dan budaya tercermin dalam praktik spiritual hingga sistem pertanian yang ada di wilayah geopark tersebut. Dengan mengapresiasi dan melestarikan warisan geologi dan budaya lokal, baik Geopark Kebumen maupun Geopark Meratus berperan penting dalam pembangunan berkelanjutan, konservasi lingkungan, dan pengembangan masyarakat setempat. Dengan ditetapkannya kedua geopark ini sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark, Indonesia memperoleh pengakuan atas kekayaan alam dan budaya yang dimilikinya, serta menjadi bagian dari jaringan global dalam upaya pelestarian warisan dunia.
