Larangan Serat Karbon di Eropa: Dampak dan Penjelasannya

by -22 Views

Serat karbon tidak akan dilarang di Eropa, berita baik bagi para penggemar mobil. Hal ini dikonfirmasi oleh Parlemen Eropa setelah proposal pelarangan serat karbon dalam konstruksi mobil pada tahun 2029 dihapus. Sebelumnya, serat karbon direncanakan untuk ditambahkan ke dalam daftar bahan berbahaya Uni Eropa bersama dengan merkuri, timbal, dan kadmium. Namun, setelah daftar tersebut diperbarui, serat karbon tidak lagi termasuk di dalamnya.

Sebuah amandemen yang diusulkan sebelumnya bertujuan untuk memasukkan serat karbon ke dalam regulasi terkait siklus akhir masa pakai kendaraan untuk mengatur daur ulang dan pembuangan. Namun, alasan utama pelarangan serat karbon adalah karena Uni Eropa khawatir bahwa selama proses pemecahan dan pembuangan, filamen serat karbon dapat membahayakan lingkungan dan manusia. Meskipun demikian, manfaat serat karbon dalam industri otomotif sangat besar, khususnya dalam mengurangi bobot kendaraan dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Industri otomotif secara luas menggunakan serat karbon, seperti produsen mobil mewah McLaren, Lamborghini, Ferrari, dan Koenigsegg. Larangan terhadap serat karbon juga akan berdampak pada kendaraan listrik yang mengandalkan bahan ini untuk menekan bobot dan meningkatkan jarak tempuh. Sejarah serat karbon dalam industri mobil dimulai pada tahun 1981 dengan McLaren MP4/1 dan terus berkembang hingga saat ini di mana bahan ini digunakan dalam berbagai bagian mobil. Keputusan Parlemen Eropa untuk tidak melarang serat karbon merupakan kabar baik bagi industri otomotif global.

Source link