Pasar kripto dunia mengalami pemulihan signifikan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda rencana tarif timbal balik atau resiprokal kepada lebih dari 70 negara. Keputusan Donald Trump ini untuk sementara meredakan kecemasan pasar dan berdampak positif terhadap aset digital, dengan harga Bitcoin (BTC) kembali meningkat di atas USD 82.000.
Meskipun tren naik kembali terjadi, Bitcoin tetap turun 25% dari titik tertinggi sepanjang masa di USD 109.000. Charles Hoskinson, salah satu pendiri perusahaan rekayasa blockchain IOG dan platform blockchain Cardano, yakin bahwa harga Bitcoin bisa melonjak hingga USD 250.000 pada akhir tahun ini atau tahun depan. Meskipun penurunan pasar baru-baru ini didorong oleh ketidakpastian global dan tarif timbal balik Presiden AS Donald Trump, Hoskinson tetap optimis tentang masa depan Bitcoin.
Hoskinson meyakini bahwa pasar akan stabil dan bahwa suku bunga Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) akan lebih rendah, yang bisa memicu lonjakan investasi ke dalam mata uang kripto. Dia juga menyoroti faktor-faktor lain yang dapat mendorong kenaikan Bitcoin, seperti peningkatan kepemilikan kripto global, pergeseran geopolitik antara kekuatan dunia, dan adopsi stablecoin oleh perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Microsoft.
Di sisi lain, Hoskinson memperkirakan bahwa pasar kripto akan mengalami kelesuan sementara selama tiga hingga lima bulan ke depan, dengan harapan lonjakan minat spekulatif yang signifikan akan terjadi sekitar bulan Agustus atau September. Selain itu, dia juga menyoroti kemungkinan disahkannya peraturan kripto utama, seperti Undang-Undang Struktur Pasar Aset Digital dan Perlindungan Investor, yang akan memberikan kejelasan yang sangat dibutuhkan bagi industri ini.