Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mempertanyakan rencana pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza Palestina ke Indonesia. Dia menyoroti tujuan dari rencana tersebut yang didukung oleh Israel dan Amerika untuk mengosongkan wilayah Gaza. Hal ini dapat memberikan Israel kesempatan untuk menguasai wilayah tersebut tanpa hambatan. Anwar menjelaskan kasus serupa yang terjadi di Yerusalem, dimana Israel berhasil menduduki kota tersebut yang sebelumnya dikuasai oleh rakyat Palestina.
Dalam konteks ini, Presiden Prabowo Subianto direncanakan akan mengunjungi beberapa negara di Timur Tengah untuk mendapatkan dukungan terkait rencana evakuasi tersebut. Namun, Anwar menekankan pentingnya melihat sejarah untuk tidak terjebak dalam manuver Israel. Dia juga mencatat bahwa negara yang akan dikunjungi oleh Prabowo memiliki hubungan baik dengan Israel, seperti Turki, Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
Anwar menyarankan agar Indonesia tidak ikut-ikutan dalam rencana evakuasi tersebut. Dia menyatakan bahwa jika evakuasi dilakukan, kemungkinan besar warga Gaza tidak akan bisa kembali dan akan ditempatkan di Israel. Sebagai negara yang pernah dijajah, Indonesia harus waspada terhadap tipu daya penjajah dan tidak mudah terkecoh oleh janji manis mereka. Anwar menekankan pentingnya menjalankan perawatan dan pengobatan bagi warga Gaza di tempat asal mereka, bukan di Indonesia.