Pandemi COVID-19 telah mengubah cara kita merayakan Idul Fitri, tetapi momen kemenangan dan kesucian masih menjadi fokus utama bagi umat Islam di Indonesia. Dalam perayaan Idul Fitri tahun ini pada 31 Maret 2025, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, menegaskan pentingnya peningkatan kualitas hidup dalam merayakan lebaran. Menyambut awal pemerintahan Presiden Prabowo, Doli menyatakan harapannya agar lebaran kali ini dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi bangsa dan negara. Setelah menjalani bulan suci Ramadhan dan ibadah puasa, umat Islam di Indonesia berharap untuk meraih kemenangan dan menjadi insan yang fithri, bersih, dan suci. Doli juga memaknai kemenangan sebagai kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan bagi semua.
Menteri ESDM dan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menekankan pentingnya momen Idul Fitri sebagai waktu untuk saling memaafkan dan merenungkan perjalanan spiritual. Dia menggambarkan Idul Fitri sebagai momen kembalinya manusia kepada kesucian, layaknya bayi yang baru lahir. Dalam menyambut Idul Fitri 1446 Hijriyah, Bahlil menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh masyarakat Indonesia. Dia menyoroti pentingnya hari kemenangan bagi umat Muslim setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Selain itu, Bahlil juga menekankan makna Idul Fitri sebagai momen untuk kembali kepada fitrah dan kesucian, serta menjalani kehidupan dengan integritas dan kejujuran. Dengan demikian, momen Idul Fitri tidak hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga refleksi atas kualitas kehidupan dan kesucian yang diharapkan oleh manusia Indonesia.