Langkah Presiden Prabowo Kestabilan Ekonomi RI

by -82 Views

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan pembaruan tarif setelah beberapa bulan proses pembahasan. Tarif dasar sebesar 10 persen dikenakan pada hampir semua barang impor yang masuk ke AS, sementara ‘Tarif Timbal Balik’ juga diberlakukan terhadap negara-negara tertentu termasuk Indonesia dengan persentase sebesar 32 persen.

Dalam menghadapi berbagai perubahan kebijakan global, Presiden Prabowo Subianto telah merancang tiga langkah besar sejak dilantik. Terkait hal ini, Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi dari Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdryno, menekankan bahwa pemahaman Presiden Prabowo terhadap dinamika geopolitik, hubungan internasional, dan perdagangan global menjadi kunci penting dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Salah satu tindakan signifikan yang diambil Presiden Prabowo adalah dengan memperluas jaringan mitra dagang Indonesia, seperti mengajukan keanggotaan Indonesia dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Keikutsertaan Indonesia dalam berbagai perjanjian dagang multilateral dan bilateral seperti RCEP, OECD, serta perjanjian dagang lainnya, semakin memperkuat posisi Indonesia di kancah perdagangan internasional.

Prioritas lain yang ditekankan Presiden Prabowo adalah kebijakan hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. Melalui peluncuran BPI Danantara, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekspor, mengurangi ketergantungan pada investasi asing, menciptakan lapangan kerja baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Tidak hanya itu, untuk memperkuat daya beli masyarakat, Presiden Prabowo telah meluncurkan program-program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) serta mendirikan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dengan tujuan memperkuat ekonomi desa dan mengurangi ketergantungan pada impor. Semua langkah strategis ini diharapkan dapat menjaga pertumbuhan dan stabilitas Indonesia di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian, mempertahankan posisi sebagai kekuatan ekonomi yang optimis di Asia Tenggara dan secara global.

Source link