Gunung Merapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), baru-baru ini mengalami erupsi dengan melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter di atas puncak gunung. Erupsi terjadi pada Rabu sekitar pukul 16.04 WIB, dimana kolom abu vulkanik teramati berwarna kelabu dengan tebal condong ke arah timur. Letusan tercatat pada seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 milimeter dan durasi sekitar 39 detik.
Sebelum erupsi pada Rabu, gunung api tersebut juga telah meletus pada pukul 06.25 WIB dengan ketinggian kolom sekitar 350 meter di atas puncak gunung, dengan durasi letusan sekitar 57 detik dan amplitudo 1,6 milimeter. Para petugas di Pos Gunung Api (PGA) Gunung Merapi, seperti Teguh dan Ahmad Rifandi, mengimbau masyarakat untuk mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Dalam tingkat aktivitas vulkanik yang masih di level II atau waspada menurut PVMBG, masyarakat diminta untuk tidak memasuki wilayah dengan radius tiga kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Merapi. Selain itu, warga yang tinggal di sekitar lembah, aliran sungai yang bermuara di puncak gunung juga disarankan untuk mewaspadai potensi bahaya banjir lahar hujan terutama saat musim hujan. Melalui rekomendasi ini, diharapkan dapat meminimalkan potensi bahaya dari letusan Gunung Merapi.
