Membaca berita buruk secara terus-menerus atau yang dikenal sebagai doomscrolling telah menjadi kebiasaan yang meresahkan di era digital ini. Aktivitas ini merujuk pada kebiasaan membaca berita negatif yang berhubungan dengan krisis, bencana, atau isu buruk tanpa disadari. Kebiasaan ini dipicu oleh rasa ingin tahu yang berlebihan dan dapat berujung pada reaksi emosional yang merugikan kesehatan mental.
Kebiasaan doomscrolling juga dapat meningkatkan tingkat stres, menyebabkan kecemasan berlebihan, dan bahkan depresi. Respon tubuh terhadap berita buruk serupa dengan respons “fight or flight” terhadap ancaman atau situasi stres. Jika tidak terkontrol, kebiasaan ini dapat mengganggu kualitas tidur dan berdampak negatif pada kesehatan mental secara keseluruhan.
Di era digital, konsumsi berita negatif juga sering kali terjadi melalui media sosial, yang cenderung dipenuhi dengan konten clickbait dan berita yang memicu kecemasan. Melakukan kegiatan menyenangkan dan membatasi waktu yang dihabiskan untuk membaca berita negatif dapat membantu mengurangi dampak negatifnya. Dengan pemahaman akan efek negatif dari doomscrolling dan adopsi strategi yang sesuai, kita dapat melindungi kesehatan mental kita di tengah arus informasi yang terus mengalir.