Mengoptimalkan Peluang Kripto di Era Pelemahan Rupiah

by -45 Views

Nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir. Pada perdagangan Selasa, 25 Maret 2025, Rupiah menyentuh level 16.600 per dolar Amerika Serikat (AS). Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, mengingat pelemahan Rupiah yang cukup dalam juga pernah terjadi pada krisis ekonomi 1998.

Pelemahan nilai tukar Rupiah bisa memiliki dampak signifikan pada berbagai sektor ekonomi, termasuk inflasi, ketidakpastian pasar, dan kenaikan harga barang serta jasa. Dalam kondisi ini, masyarakat sebaiknya tetap berinvestasi secara bijak. Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, menyarankan agar masyarakat yang memiliki dana berlebih tetap berinvestasi. Ia menekankan pentingnya riset mendalam dan pemilihan instrumen investasi yang tahan terhadap fluktuasi mata uang.

Menurut Wan Iqbal, investasi bisa menjadi langkah strategis dalam menghadapi gejolak ekonomi. Salah satu instrumen yang bisa dipertimbangkan adalah kripto. Iqbal menekankan pentingnya memilih instrumen investasi yang aman, legal di Indonesia, dan sesuai dengan profil risiko masing-masing. Ia menyebut bahwa kripto, seperti stablecoin USDT (Tether), memiliki karakteristik yang membuatnya lebih tahan terhadap penurunan daya beli uang. Stablecoin seperti USDT dipatok terhadap dolar AS, memberikan stabilitas yang lebih tinggi dan cocok bagi investor yang ingin mempertahankan daya beli tanpa harus menghadapi fluktuasi harga yang ekstrem.

Source link