FCA berencana menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengawasi pasar lebih efektif dan mengidentifikasi potensi kejahatan keuangan. Langkah ini sejalan dengan kebijakan Menteri Keuangan Rachel Reeves yang bertujuan mengurangi birokrasi dan biaya regulasi hingga 25% bagi perusahaan dengan menyederhanakan aturan regulasi terkait keuangan konsumen, investasi, dan pinjaman hipotek. Meskipun buku peraturan FCA mencapai lebih dari 10.000 halaman, rencana ini bertujuan untuk menyederhanakan proses regulasi tanpa mengorbankan perlindungan bagi konsumen. Namun, ada kekhawatiran dari beberapa pihak, termasuk James Daley dari Fairer Finance, yang mempertanyakan apakah langkah ini akan melemahkan regulasi keuangan. Semakin populernya investasi kripto di kalangan anak muda menantang FCA dan pemerintah Inggris untuk menciptakan keseimbangan antara inovasi, perlindungan investor, dan pertumbuhan ekonomi di sektor keuangan digital. Keputusan investasi tetap menjadi tanggung jawab pembaca, sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual kripto, penting untuk mempelajari dan menganalisis dengan cermat. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang mungkin terjadi akibat keputusan investasi.
Generasi Muda Inggris Menjauhi Saham, Memilih Kripto
