Penasihat kripto untuk pemerintahan Presiden EL Salvador Nayib Bukele, Max Keiser, memperkirakan bahwa emas akan menjadi alat yang digunakan untuk menyaingi dominasi Stablecoin dolar. Menurut Keiser, dalam skenario di mana dolar mulai menguasai pasar perdagangan internasional, blok-blok alternatif akan mengambil langkah dengan mengandalkan emas digital sebagai pertahanan pusat mereka.
Keiser yakin bahwa negara-negara seperti BRICS, khususnya Rusia, Tiongkok, dan India, akan melawan upaya AS untuk memperkenalkan Stablecoin dolar dengan menciptakan Stablecoin yang didukung oleh emas. Dia juga menilai bahwa negara-negara lain akan semakin tertarik pada ide Stablecoin emas karena dapat melindungi dari inflasi dan tidak memperkuat dominasi AS.
Dalam konteks ini, Keiser percaya bahwa adopsi mata uang emas akan lebih mudah, terutama di India yang telah menerapkan standar emas secara de facto. Pada tahun 2023, konsep mata uang yang didukung oleh emas dari BRICS mendapat sorotan, namun gagasan tersebut belum terwujud sepenuhnya.
Meskipun begitu, ekonom Jim Rickards menyatakan bahwa mata uang tersebut dapat menjadi ancaman bagi dolar AS, terutama dengan kondisi inflasi dan devaluasi yang sedang terjadi. Trump sendiri pernah mengancam akan memberlakukan tarif dagang 100% terhadap negara-negara BRICS jika mereka menciptakan mata uang sendiri dan melakukan transaksi perdagangan di dalam dan di luar blok.
Sebagai catatan, keputusan investasi selalu menjadi tanggung jawab pembaca. Sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual kripto, disarankan untuk melakukan pembelajaran dan analisis yang matang. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas hasil keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi yang diambil.