Otoritas AS Sita 749 Bitcoin: Nilainya dalam Kasus Silk Road

by -62 Views

Pemerintah Bolivia telah mengambil langkah inovatif dengan menggunakan mata uang kripto untuk membayar impor energi sebagai respons terhadap krisis bahan bakar dan kelangkaan dolar yang semakin parah. Dikabarkan oleh Yahoo Finance, keputusan ini diumumkan oleh Yacimientos Petrolíferos Fiscales Bolivianos (YPFB), perusahaan energi milik negara, serta pejabat pemerintah dalam pernyataan kepada Reuters. Bolivia sedang menghadapi penurunan drastis dalam cadangan devisa karena penurunan ekspor gas alamnya, yang berakibat pada krisis bahan bakar dengan antrean panjang di stasiun bensin dan protes meningkat dari masyarakat terdampak. YPFB telah meluncurkan sistem baru yang memungkinkan penggunaan mata uang kripto dalam transaksi impor energi setelah mendapatkan persetujuan pemerintah, dengan tujuan mendukung subsidi bahan bakar nasional di tengah keterbatasan cadangan dolar yang semakin kritis. Meskipun langkah ini telah diambil, YPFB masih belum sepenuhnya menggunakan aset digital dalam transaksi impor energi, tetapi berencana untuk segera menerapkan sistem ini dalam waktu dekat. Bolivia, yang dulunya dikenal sebagai eksportir energi bersih, kini menjadi importir energi karena menurunnya produksi gas domestik akibat minimnya eksplorasi baru. Keputusan Bolivia untuk menggunakan kripto dalam perdagangan energi menunjukkan perubahan besar dalam pendekatan negara berkembang terhadap tantangan ekonomi global dan menandai tren negara mencari alternatif terhadap dolar AS.

Source link