Morgan Stanley dan Goldman Sachs memberikan proyeksi yang mengkhawatirkan terkait dampak perang dagang pada pasar finansial. Morgan Stanley memperkirakan bahwa S&P 500 bisa turun hingga 5% akibat memanasnya situasi perang dagang. Sementara itu, Goldman Sachs melihat kemungkinan resesi meningkat hingga 20% karena kebijakan perdagangan yang dianggap sebagai “risiko utama.”
Kepala ekonom Goldman Sachs, Jan Hatzius, menyatakan bahwa perkiraan pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2025 telah diturunkan menjadi 1,7% dari 2,8% tahun sebelumnya karena kebijakan perdagangan yang semakin ketat. Yardeni Research juga memberikan peringatan serupa terkait dampak kebijakan tarif dan perintah eksekutif yang mengguncang investor.
Sentimen pasar pun semakin negatif, dengan Indeks Ketakutan dan Keserakahan CoinMarketCap menunjukkan level “keserakahan ekstrem,” yang mencerminkan kecemasan yang meningkat di pasar. Ada kekhawatiran bahwa risiko resesi semakin besar dan sentimen ekonomi global didominasi oleh rasa takut.
Dengan inflasi yang tetap tinggi dan ketidakpastian dalam perdagangan internasional, pasar global, termasuk pasar Bitcoin, diprediksi akan mengalami ketidakstabilan dalam waktu dekat. Apapun keputusan investasi yang diambil, penting bagi pembaca untuk melakukan analisis dan penelitian sebelum membeli serta menjual aset kripto. Oleh karena itu, Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang mungkin timbul akibat keputusan investasi.