Lapar dan Mood: Pengaruhnya pada Kesejahteraan Mental

by -10 Views

Rasa lapar tidak hanya sekadar sinyal tubuh yang menandakan kebutuhan akan makanan, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap suasana hati seseorang. Banyak orang mengalami perubahan mood ketika mereka belum makan dalam waktu yang lama, yang sering disebut sebagai “hangry,” gabungan dari kata “hungry” dan “angry.” Ketika seseorang merasa lapar, kadar gula darah dalam tubuh menurun, mempengaruhi otak karena otak sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energi utama. Hal ini dapat membuat seseorang lebih mudah merasa kesal, marah, atau bahkan ingin menangis, karena rasa lapar bisa memicu pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Mood swing atau perubahan suasana hati yang drastis sering terjadi pada individu yang mengalami kelaparan dalam jangka waktu lama. Kurangnya asupan nutrisi yang cukup, kurang tidur, dan stres yang tinggi dapat memperburuk mood swing. Untuk mencegah perubahan mood saat lapar, disarankan untuk membawa camilan sehat, makan secara teratur, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan menghindari multitasking saat lapar. Emosi juga bisa menjadi pemicu rasa lapar, yang dikenal sebagai emotional eating. Memahami perbedaan antara rasa lapar yang nyata dan emotional eating dapat membantu seseorang dalam mengelola pola makan dan emosinya. Dengan menjaga pola makan yang sehat dan teratur, seseorang dapat menghindari perubahan mood yang drastis akibat rasa lapar dan tetap menjaga keseimbangan emosi sepanjang hari.

Source link