Mendaki gunung merupakan kegiatan yang menarik namun memiliki risiko tersendiri, seperti hipotermia. Hipotermia bisa terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 35°C, mengganggu fungsi tubuh dan berpotensi fatal. Suhu tubuh manusia normal berkisar antara 36,5-37,5°C, dan tubuh akan secara alami menjaga suhu ini. Namun, dalam lingkungan yang dingin tanpa perlindungan yang memadai, risiko hipotermia akan meningkat.
Hipotermia di gunung umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan ketidakpersiapan. Beberapa penyebab umum hipotermia saat mendaki gunung antara lain paparan cuaca dingin dan angin kencang, pakaian yang tidak sesuai seperti katun yang lambat kering, kurangnya asupan makanan dan cairan, kelalaian membawa perlengkapan pelindung, serta kelelahan dan cedera.
Gejala hipotermia dapat bervariasi dari ringan hingga berat, oleh karena itu mengenali gejalanya dengan cepat sangat penting. Tindakan pencegahan merupakan langkah penting dalam mencegah hipotermia, seperti pemilihan pakaian yang tepat, pengaturan lapisan pakaian, asupan makanan dan minuman yang cukup, persiapan perlengkapan tambahan, serta manajemen waktu istirahat.
Jika seseorang mengalami hipotermia, pertolongan pertama yang tepat sangat penting. Langkah-langkah seperti mencari tempat berteduh, mengganti pakaian basah, menggunakan sumber panas, menghindari pemanasan mendadak, dan memberikan minuman hangat dapat membantu meningkatkan suhu tubuh secara perlahan. Jika hipotermia sudah mencapai tahap berat, segera cari bantuan medis.
Memahami penyebab, gejala, dan langkah-langkah pencegahan hipotermia saat mendaki gunung dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kondisi tersebut. Selalu siapkan diri sebelum mendaki, kenali tanda-tanda bahaya, dan siapkan langkah pertolongan pertama yang tepat untuk menjaga keselamatan selama aktivitas di gunung.