Analisis Prospek Harga Bitcoin di Tengah Perang Dagang & Sinyal The Fed

by -39 Views

Analis kripto dari Standard Chartered memperkirakan harga Bitcoin (BTC) memiliki potensi untuk mencapai USD 500.000 atau setara dengan Rp8,2 miliar selama masa jabatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Meskipun terjadi aksi jual yang menurunkan nilai mata uang digital terbesar di dunia tersebut ke level terendah dalam tiga bulan, optimisme tetap terlihat.

Geoffrey Kendrick, kepala penelitian aset digital di Standard Chartered, meyakini bahwa Bitcoin bisa mencapai USD 200.000 atau sekitar Rp3,3 miliar dalam tahun ini sebelum terus naik di masa depan. Dia menyatakan bahwa kehadiran pelaku keuangan konvensional seperti Standard Chartered dan BlackRock yang mulai mengadopsi Exchange-Traded Fund (ETF) dalam ekosistem kripto penting untuk pertumbuhan pasar.

Menurut Kendrick, masuknya institusi keuangan besar akan membuat industri kripto menjadi lebih aman. Hal ini juga diharapkan dapat mengurangi berita negatif seperti kasus peretasan sebesar USD 1,5 miliar yang terjadi baru-baru ini di bursa kripto Bybit. Dia menekankan bahwa stabilisasi harga dan peraturan yang jelas diperlukan agar lembaga keuangan besar memiliki kepercayaan untuk berinvestasi dalam Bitcoin dan aset kripto lainnya.

Meskipun mengalami penurunan harga ke level terendah tiga bulan di bawah USD 90.000 dan diperdagangkan pada USD 86.418, Bitcoin sekarang hanya turun sekitar 20% dari level tertinggi sepanjang masa pada bulan Januari 2025. Keputusan untuk berinvestasi dalam kripto tetap menjadi keputusan pembaca sendiri. Perhatikan dan analisis dengan baik sebelum melakukan transaksi jual beli aset kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang mungkin terjadi akibat keputusan investasi.

Source link