Perkiraan Harga Bitcoin 2022: Potensi Anjlok Parah?

by -41 Views

Bitcoin diwarnai dengan potensi kejatuhan besar yang dapat terjadi seperti pada tahun 2020. Tara McAulay, CEO Pharos Fund dan mantan pendiri Alameda Research, memberikan peringatan bahwa banyak pelaku kripto terlalu percaya diri terhadap stabilitas harga saat ini tanpa memperhitungkan tingkat leverage yang semakin meningkat di pasar. Menurut McAulay, risiko likuidasi besar bisa terjadi dalam waktu dekat, bahkan hingga tahun 2025, seperti yang ia sampaikan dalam wawancara di podcast Crypto Options Unplugged bersama David Brickell dari FRNT.

McAulay juga membandingkan situasi pasar saat ini dengan kejadian pada Maret 2020, di mana harga Bitcoin mengalami penurunan drastis hingga 85% dalam sehari, memicu aksi jual besar-besaran yang berdampak pada kapitalisasi pasar Bitcoin. Ia menyatakan kekhawatiran bahwa pasar mungkin terlalu optimis dan kurang memperhitungkan risiko likuidasi besar yang bisa terjadi dalam waktu dekat.

Bahaya leverage yang tidak terlihat juga menjadi perhatian McAulay. Banyak pelaku pasar menggunakan leverage tinggi dengan asumsi volatilitas yang rendah. Namun, jika harga Bitcoin turun sedikit saja, hal ini dapat memicu likuidasi besar yang lebih kompleks. Diperkirakan banyak pelaku pasar mengambil risiko leverage hingga 6-7 kali lipat, yang dapat berdampak signifikan jika harga bergerak secara tiba-tiba.

Selain itu, perubahan dalam pasar pinjaman kripto sejak 2022 membuat situasi semakin berbahaya. Leverage kini lebih terpusat di dalam bursa, sehingga aksi jual dapat terjadi lebih cepat dan lebih besar ketika harga turun secara drastis. Dengan adanya potensi risiko ini, penting bagi pelaku pasar kripto untuk lebih berhati-hati dan memperhitungkan langkah yang diambil dalam mengelola investasi kripto mereka.