Ninja Express Membantu UMKM Sumut Go Digital demi Kemajuan Bisnisnya – Waspada Online

by -256 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Salah satu ekspedisi terkemuka di Indonesia, Ninja Xpress memperkuat komitmennya untuk mendukung UKM dalam mengembangkan bisnis mereka melalui program pemberdayaan UKM digital, Ninja Xpress Seller booster.

Melalui program ini, Ninja Xpress menyediakan fasilitas pembuatan website serta dukungan promosi online produk UKM melalui fasilitas foto/video produk.

Sampai saat ini, lebih dari 8.000 Shipper/UKM Ninja Xpress telah memanfaatkan layanan Ninja Xpress Seller Booster untuk meningkatkan penjualan bisnis mereka di platform digital.

Sebagai teman UKM, Ninja Xpress juga memberikan wawasan bagi para pelaku UKM untuk mengembangkan bisnis mereka di era digital melalui Laporan Suara UKM Negeri.

Menurut data Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Diskop UKM) Sumatera Utara, dari total 1.166.918 pelaku usaha yang terdaftar di Provinsi Sumatera Utara tahun 2023, 98,87% atau 1.153.758 merupakan pelaku usaha mikro dan kecil.

Meskipun persentase pelaku usaha di Sumut didominasi oleh pelaku UKM, hanya 15% dari UKM di Sumatera Utara yang sudah Go Digital, dengan target peningkatan hingga 20% pada tahun 2024.

Melihat hal ini, Ninja Xpress sebagai teman UKM terus berupaya membantu para pelaku UKM dan mendukung pencapaian target Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam meningkatkan persentase UKM Go Digital di Sumatera Utara melalui program edukasi dan pemberdayaan UKM.

Kepala PR Ninja Xpress, Ribka Pratiwi, menyatakan bahwa Ninja Xpress akan terus menyediakan program pemberdayaan UKM untuk Go Digital khususnya di Sumut.

Hingga akhir 2023, Ninja Xpress telah memiliki 6 pusat distribusi yang tersebar di Sumatera Utara dan telah menerima serta mengirim lebih dari 45.000 pengiriman produk UKM Medan dari dan ke berbagai wilayah Indonesia.

“Ninja Xpress juga secara konsisten merilis Laporan Suara UKM Negeri yang diterbitkan setiap semester untuk mendukung teman-teman UKM beranjak ke digital dan memahami tren terkini,” katanya, Jumat (12/7).

Laporan Suara UKM Negeri pertama kali dirilis pada tahun 2021 membahas bagaimana UKM menghadapi pandemi. Dua laporan terbarunya adalah Suara UKM Negeri Vol.4 tentang “Seluk Beluk Social Commerce di Indonesia” yang dirilis pada Februari 2024 dan terbaru adalah Suara UKM Negeri Vol.5 mengenai Fenomena Affiliate Marketing pada Social Commerce yang baru saja dirilis Mei 2024.

“Dalam laporan Suara UKM Negeri Vol.4 tentang ‘Seluk Beluk Social Commerce di Indonesia’, ditemukan bahwa di tengah perkembangan teknologi digital dan perubahan karakteristik konsumen, para pelaku UKM dianjurkan untuk mulai memanfaatkan berbagai platform untuk meningkatkan penjualan, tidak hanya terbatas pada e-commerce,” jelasnya.

Pelaku UKM juga dapat memanfaatkan social commerce yang merupakan platform yang dimulai dari unsur sosial dan digunakan untuk mengembangkan basis pengguna sehingga dapat dimonetisasi untuk berjualan, sehingga bentuk digitalisasi UKM tidak hanya terbatas pada e-commerce, tapi juga telah berkembang menjadi social commerce.

Dalam riset tersebut, ditemukan bahwa social commerce memiliki audiens yang lebih luas dari marketplace, bahkan 48% penjual mengatakan bahwa social commerce dapat menyediakan lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan.

“Selain itu, social commerce juga dirasa mempermudah UKM menemukan audiens target mereka dengan konten yang relevan, seperti yang dikatakan oleh 37% penjual bahwa social commerce membuka peluang bagi mereka untuk lebih mudah dikenal oleh audiens target yang relevan,” tambahnya.

“Sebanyak 34% penjual mengatakan bahwa mereka perlu mengdiversifikasi saluran penjualan mereka untuk menargetkan audiens yang lebih beragam. Dengan adanya pemanfaatan social commerce, para pelaku UKM dapat meningkatkan penjualan melalui berbagai platform pemasaran yang efektif,” tegas Ribka. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung