Jakarta, Waspada.co.id – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memastikan tidak ada masalah antara Polri dan Kejaksaan Agung (Kejagung).
Hal ini terkait dugaan penguntitan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Ardiansyah oleh anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri.
Listyo menjelaskan bahwa saat bertemu dengan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, tidak ada pembicaraan terkait peristiwa yang banyak diberitakan di media.
Menurutnya, tidak ada masalah antara Polri dan Kejagung.
“Kan dengan Pak Jaksa Agung kan sudah sama-sama tidak ada masalah,” ujar Listyo saat berbicara dengan awak media di Istora Senayan, Senin (27/5).
Listyo juga mengatakan bahwa peristiwa anggota Densus 88 yang diduga menguntiti Jampidsus Febrie Ardiansyah tidak perlu diperpanjang lagi.
Ia dan Jaksa Agung sudah bertemu dan tidak ada masalah yang membuat Kejaksaan Agung dan Polri berseteru.
“Sudah tidak ada masalah, tidak ada masalah sama sekali,” ujar Listyo.
Sebelumnya, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo hadir bersama di Istana Merdeka, Jakarta.
Kehadiran keduanya menjadi sorotan di tengah pemberitaan peristiwa dugaan penguntitan anggota Densus 88 Antiteror Polri terhadap Jampidsus Kejaksaan Agung, Febrie Ardiansyah.
Febrie Ardiansyah diduga diuntiti oleh dua anggota Densus 88 di sebuah restoran Perancis di Cipete, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/5).
Aksi anggota Densus 88 ini kemudian diketahui oleh Polisi Militer (PM) yang mengawal Febrie dalam penyelidikan kasus korupsi timah senilai Rp271 triliun yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung.
Setelah acara, Menkopolhukam Hadi Tjhajanto bersama Jaksa Agung Burhanuddin dan Kapolri Listyo keluar dari Istana Merdeka, kemudian mereka berpose sejenak. Hadi kemudian menggandeng tangan Listyo dan Burhanuddin sambil mengatakan bahwa mereka sudah bersama.
Pernyataan tersebut dapat dianggap sebagai jawaban terhadap peristiwa yang terjadi pada Minggu (19/5).
“Inget ya, sudah gandengan loh,” kata Hadi. (wol/kompastv/ryp/d2)