JAKARTA, Waspada.co.id – Pengamat politik yang juga Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) Anthony Leong menilai Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, memiliki energi besar untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Menurutnya, mantan wakil gubernur dan gubernur DKI Jakarta masih memiliki tujuan yang belum tercapai.
“Ahok memiliki energi yang besar untuk kondisi saat ini dan dapat menyalurkannya di Pilgub DKI,” kata Anthony di Jakarta, Jumat (10/5).
Selain itu, PDI Perjuangan juga masih kekurangan kader mumpuni untuk maju dalam Pilgub DKI. Oleh karena itu, hal ini dapat menjadi kesempatan.
“Karena Pilgub DKI cukup strategis, sehingga kader-kader perlu maju,” ujarnya.
Anthony juga menilai bahwa untuk menjadi pemimpin di DKI Jakarta, seseorang harus memiliki latar belakang dan modal sosial yang cukup baik seperti Ahok.
Wilayah Jakarta yang luas membutuhkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang besar, yang menjadi perhatian publik.
Selain itu, mundurnya Ahok dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut tiga Ganjar-Mahfud dinilai sebagai bentuk pertukaran (barter).
“Pak Basuki diduga melakukan ‘deal’ untuk bisa berkontestasi di Pilgub dengan PDIP,” ujarnya.
Sementara itu, Ahok melalui akun YouTube pribadinya “Panggil Saya BTP” pada Kamis (9/5), menyarankan agar para calon gubernur DKI Jakarta harus bersedia menyerahkan nomor ponsel pribadi untuk melayani masyarakat.
Ahok juga mengatakan bahwa calon gubernur DKI harus siap menerima pengaduan karena mereka dipercayakan sebagai pemimpin yang membantu yang miskin dan membutuhkan pertolongan. Dia berharap gubernur DKI yang akan datang memiliki sifat yang transparan, termasuk terbuka mengenai anggaran. (wol/republika/man/d2)