Oleh: Prabowo Subianto [dikutip dari buku “Transformasi Strategis Bangsa: Menuju Indonesia Emas 2045”, halaman 49, edisi softcover ke-4]
Dengan hampir 280 juta penduduk, Indonesia saat ini adalah negara terpadat keempat di dunia.
Namun, dengan tingkat pertumbuhan penduduk tahunan sebesar 1,1%, peringkat Indonesia akan segera dilampaui oleh Nigeria, yang diperkirakan jumlah penduduknya akan melebihi kami.
Pada tahun 2045, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 324 juta, menandai peningkatan sebesar 44 juta orang dalam 20 tahun ke depan—hampir setara dengan menambahkan sebuah provinsi baru seukuran Jawa Barat.
Saat populasi global dan Indonesia tumbuh, produksi pangan perlu meningkat sebesar 56% untuk memenuhi kebutuhan populasi dunia yang diperkirakan mencapai 10 miliar pada tahun 2050. Memenuhi permintaan ini akan memerlukan ekspansi lahan pertanian dua kali lipat dari ukuran India. Memastikan keamanan pangan untuk semua orang akan menjadi tantangan yang besar.
Di tengah pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim, negara-negara akan semakin mengutamakan produksi pangan mereka sendiri. Hal ini meningkatkan urgensi bagi Indonesia untuk mencapai kedaulatan pangan.
Selain itu, kita juga harus menciptakan lapangan kerja, membangun sekolah, rumah sakit, dan fasilitas sanitasi, menyediakan hunian, dan mengembangkan infrastruktur pendukung lainnya untuk memastikan bahwa semua orang Indonesia dapat hidup layak. Ini bukanlah pekerjaan yang mudah.