MEDAN, Waspada.co.id – IHSG akhirnya harus menyerah di bawah tekanan yang begitu besar seiring dengan melemahnya mayoritas bursa di Asia.
Pada perdagangan hari ini, Jumat (5/1) IHSG ditutup melemah 0,12% di level 7.350,62. Padahal, pada sesi perdagangan pertama, kinerja IHSG sempat bergerak anomali bahkan sempat menguat hingga menyentuh level 7.403.
Ekonom Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan penutupan perdagangan hari ini sekaligus menjadi level IHSG yang paling rendah selama sesi perdagangan. Melemahnya IHSG juga didorong oleh aksi jual bersih investor asing senilai 19 miliar.
“Secara keseluruhan, meskipun IHSG mengalami koreksi, kinerja IHSG masih lebih baik dibandingkan dengan kinerja bursa di Asia pada umumnya,” katanya, Jumat (5/1).
Sementara itu, nilai tukar Rupiah mengalami pelemahan menjadi 15.510 per Dolar AS. Hal ini terjadi di saat imbal hasil Surat Utang Amerika Serikat (US Treasury) 10 tahun membaik kembali mencapai level 4%.
“Dolar AS sejauh ini menunjukkan kinerja yang membaik, seiring dengan ekspektasi pemotongan suku bunga acuan di tahun ini yang memudar setelah data ketenagakerjaan AS yang tetap kuat,” ungkapnya.
Di sisi lain, harga emas juga mengalami pelemahan tipis di sesi perdagangan sore. Harga emas ditransaksikan di level $2.041 per ons troynya. Jika dirupiahkan, harga emas masih mampu ditransaksikan di atas 1 juta per gramnya.
“Pelemahan harga emas lebih dipicu oleh membaiknya kinerja mata uang Dolar AS, yang membuat kilau emas sedikit memudar pada hari ini,” ujarnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
