Provinsi Sumatera Utara Menduduki Posisi 10 Provinsi dengan Tingkat Inflasi Terendah se-Indonesia

by -113 Views

Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah mencatatkan inflasi terendah sebesar 2,25% (y/y) pada Desember 2023. Sementara inflasi nasional pada Desember 2023 (y/y) mencapai 2,61%.

Informasi tersebut diungkapkan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi 2024 yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan diikuti oleh Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin bersama seluruh gubernur di Indonesia melalui zoom pada Rabu (3/1).

Dalam Rakor tersebut, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan bahwa ada 10 provinsi dengan inflasi gabungan kota terendah, di antaranya Sulteng, DKI, Kalbar, Sulbar, Sumbar, Sumut, Kaltara, Kalsel, dan NTT. Sementara Provinsi Aceh menjadi provinsi dengan inflasi terendah.

Proses Rakor Pengendalian Inflasi ini bertujuan untuk memberikan perhatian kepada daerah yang mengalami inflasi tinggi, serta memaparkan beberapa upaya dalam mengendalikan inflasi di daerah masing-masing.

Mendagri Tito Karnavian juga meminta para Gubernur untuk melakukan rapat koordinasi dengan para bupati/walikota di daerah yang masih mengalami inflasi tinggi. Selain itu, provinsi, kabupaten dan kota juga diminta untuk melakukan pendataan potensi luas lahan di seluruh wilayah dan melakukan percepatan tanam agar masa panen dapat lebih cepat.

Setelah melihat paparan dari Rakor pengendalian inflasi, Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin mengungkapkan rasa bersyukurnya atas kolaborasi dan koordinasi yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut. Hal ini membuat inflasi dapat terkendali dengan baik.

Hassanudin juga menyoroti mengenai gangguan cuaca dan elnino yang menjadi faktor hambatan dalam mengendalikan inflasi, karena hal ini mempengaruhi masa tanam dan jumlah produksi pertanian.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, IGP Wira Kusuma menyebutkan bahwa integrasi setiap daerah diperlukan untuk mengatur pola tanam komoditas cabai. Sedangkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin mengungkapkan bahwa komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Desember 2023 antara lain beras, cabai merah, rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, gula pasir, emas perhiasan, dan angkutan udara.

Hasanudin juga menyarankan Sumut untuk menyediakan tempat penampungan untuk produk tanaman musiman seperti cabai dan tomat.

Diharapkan dengan strategi tersebut, inflasi di Sumut dapat tetap terkendali. Selain itu, BPS Sumut akan melakukan penambahan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2024 dari lima IHK menjadi delapan dengan penambahan IHK di Karo, Labuhanbatu, dan Deliserdang. (wol/man/d2)

Editor: AGUS UTAMA