MEDAN, Waspada.co.id – Memasuki hari perdagangan pertama tahun 2024, pelaku pasar akan kembali fokus pada FOMC minutes yang akan dilaksanakan menjelang akhir pekan nanti.
Ekonom Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan dalam FOMC minutes tersebut, Bank Sentral AS akan memberikan gambaran situasi ekonomi terkini, yang akan dijadikan dasar ekspektasi pelaku pasar dalam melihat kebijakan Bank Sentral AS ke depan.
“Jadi di minggu ini, investor di pasar keuangan akan kembali masuk ke pasar meskipun dengan kemungkinan pasar keuangan akan sangat volatile. Sejumlah kinerja pasar keuangan di Asia pada pembukaan perdagangan tahun 2024 ini bergerak sideways yang memberikan peluang bagi IHSG untuk bergerak dalam rentang yang tidak terlalu jauh berbeda,” kata Gunawan, Selasa (2/1).
Namun bagi IHSG, situasinya sedikit berbeda dengan bursa di Asia kebanyakan. IHSG yang menguat menjelang tutup akhir tahun kemarin justru memberikan ruang koreksi pada IHSG. IHSG pada perdagangan hari ini dibuka melemah di kisaran level 7.250.
“Kinerja IHSG diproyeksikan berpeluang untuk ditutup di bawah level 7.300, jika kinerja bursa di Asia memburuk hari ini,” ungkapnya.
Di sisi lain, mata uang rupiah diproyeksikan akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini. Mata uang rupiah berpotensi mengalami tekanan, seiring dengan meningkatnya imbal hasil US Treasury.
“Rupiah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini ditransaksikan di level 15.460 atau sedikit mengalami pelemahan,” kata Gunawan.
“Rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 15.400 hingga 15.470 per US Dolar. Senada dengan mata uang Rupiah, harga emas juga berpeluang mengalami tekanan pada sesi perdagangan pagi ini. Harga emas ditransaksikan di kisaran level $2.066 per ons troynya,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
