Prof. Ridha Ingatkan Ratusan Siswa Ponpes Islamic Center di Yogya tentang Bahaya Penggunaan GadgetMelalui Roadshow

by -120 Views

YOGYAKARTA, Waspada.co.id – Prof Dr dr. Ridha Dharmajaya Sp.BS (K) melanjutkan agenda roadshow-nya di 15 kota di Indonesia dalam mengampanyekan gadget sehat.

Memasuki hari keempat, Prof Ridha menyambangi Yogyakarta. Kali ini, sang Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) itu berkesempatan mengunjungi Pondok Pesantren Islamic Center.

Prof Ridha pun menyampaikan bimbingan dan penyuluhan terkait penggunaan gadget yang tidak tepat akan berdampak buruk terhadap masa depan generasi muda saat ini.

Apalagi, kehadiran gadget tak lagi terbendung. Untuk itu perlu edukasi kepada masyarakat bagaimana penggunaan gadget yang baik dan benar agar tidak menimbulkan efek buruk terutama pada kesehatan.

Guru besar Fakultas Kedokteran USU itu menerangkan dua faktor yang berdampak buruk dalam penggunaan gadget, yakni posisi dan durasi.

Menurut Prof Ridha, posisi penggunaan gadget yang kurang tepat dan juga durasi yang berlebih, akan mengakibatkan banyak generasi muda mengalami saraf kejepit pada bagian leher.

“Gejalanya ini sering kesemutan pada tangan dan kaki, kepala pusing, pundak berat, leher sakit, dan bangun tidur tidak segar. Dan ini biasanya sering dialami orang tua usia 60 tahun ke atas. Tapi sekarang kondisi ini sudah mulai dirasakan generasi muda dari tingkat SMA, SMP bahkan anak SD,” ungkapnya di depan ratusan santri madrasah Aliyah Pondok Pesantren Islamic Center, Yogyakarta, Sabtu (4/11).

Sebagai dokter ahli bedah saraf, Prof Ridha mengaku banyak menemukan fenomena itu sejak pandemi Covid-19 2020 silam.

Berangkat dari kekhawatiran itulah alasan GGSI hadir di Indonesia yang diawali dari Medan sebagai kota tempat tinggalnya.

“Kita merasa khawatir generasi muda kita ke depan akan terancam akibat penggunaan gadget yang tidak tepat tadi. Apalagi jika gejala awal yang tadi disebutkan dibiarkan saja tanpa dicegah bahkan terus berlangsung untuk waktu yang lama maka akan berdampak terhadap kematian saraf,” ujarnya.