JERUSALEM, Waspada.co.id – Jumlah korban tewas akibat serangan brutal militer Zionis Israel ke Jalur Gaza hingga Kamis (2/11/2023), atau hari ke-26 sejak peperangan pecah, telah mencapai 9.061 jiwa.
Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan dari total 9.000 lebih korban tewas itu termasuk 3.760 anak-anak dan 2.326 perempuan.
Kementerian di Gaza juga menyampaikan bahwa sebanyak 32.000 warga di wilayah tersebut terluka akibat serangan Israel sejak 7 Oktober lalu.
Kementerian tersebut juga memperkirakan bahwa sekitar 2.030 orang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel, sehingga kemungkinan jumlah korban tewas akan terus bertambah.
Mengutip Anadolu Agency, Jumat (3/11), juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf Al-Qudra, mengungkapkan bahwa Israel telah menyerang 68 rumah sakit dan 32 fasilitas kesehatan lainnya di Gaza sehingga membuatnya tidak lagi berfungsi sepenuhnya.
“Sebanyak 58 rumah sakit dan 32 pusat perawatan primer kini terpaksa tidak berfungsi karena serangan Israel dan kekurangan bahan bakar,” ucap Al-Qudra.
“Serangan Israel juga menyebabkan 132 petugas medis tewas dan 25 ambulans hancur,” tambahnya.
Sementara itu, juru bicara militer Israel, Daniel Hagar, mengklaim bahwa mereka telah berhasil mengepung Kota Gaza pada Kamis malam. Ia juga menegaskan bahwa saat ini tidak akan ada gencatan senjata.
“Pasukan Israel telah mengepung Kota Gaza, pusat organisasi teror Hamas,” kata Hagari seperti dikutip AFP pada Jumat.
“Konsep gencatan senjata saat ini sama sekali tidak ada dalam pembahasan,” lanjutnya. (inilah/wol/pel/d2)
